Duniaku berkarat. Tapi tidak lagi sekarat.
Hidup dari rindu pilu masa lalu.
Kuat karna sepi dan benci.
lukisan-lukisan samar masih terlihat dalam ruang hati.
Dengan senyum kesukaan yang hangat.
Ah.. kini hanya bisa aku temui dengan sang malam.
Akan ku peluk rasa sakit erat-erat agar tak lari lagi.
Diamin aku sampai dunia mati.
Aku tunggu wahai sang cahaya mentari.
Tapi tidak disini, di dunia yang aku bebas berteriak memaki.
Dunia setelah ini, nanti, pasti.
Ijinkan aku untuk berpuisi, sekedar membuat barisan kata kata perwakilan isi hati. Ijinkan aku sendiri, sejenak saja tanpa tatapan buruan khas-mu yang selalu berhasil memangsaku. Ijinkan aku untuk menangis terisak isaknya, bersedih sesedih sedihnya lalu aku akan tertawa kembali karna ceriamu. Ijinkan aku bercerita tentang aku dan duniaku yang mungkin membosankan bagimu. Ijinkan aku sekedar menyapa teman lamaku, atau sekedar membalas sapaannya dan membagi kebahagiaan dengan mereka. Ijinkan aku menjadi diriku sendiri, yang selalu tampak ceria namun senang menyendiri, berkata kasar namun tidak berhati dengki 17 feb 2017
Komentar
Posting Komentar
komentar? boleh..