Duniaku berkarat. Tapi tidak lagi sekarat.
Hidup dari rindu pilu masa lalu.
Kuat karna sepi dan benci.
lukisan-lukisan samar masih terlihat dalam ruang hati.
Dengan senyum kesukaan yang hangat.
Ah.. kini hanya bisa aku temui dengan sang malam.
Akan ku peluk rasa sakit erat-erat agar tak lari lagi.
Diamin aku sampai dunia mati.
Aku tunggu wahai sang cahaya mentari.
Tapi tidak disini, di dunia yang aku bebas berteriak memaki.
Dunia setelah ini, nanti, pasti.
sebenernya judul ini pelesetan dari cogito ergo sum "saya berfikir, maka saya ada" suatu quote yang masih gw ingat dari filsuf ternama, Descartes . kali ini gw mau berfilsafat, ala Reni Anggraeni. ala Rhendmithy. *ketawa ngikik* kemarin tepatnya, saat naik angkot atau kreta (*lupa) gw kerasukan roh kayaknya. kali ini roh yang merasuki gw sejeni roh yang baik hati dan tidak sombong serta rajin mengaji dan berbakti kepada masyarakat sekitarnya gw rasa. tiba-tiba gw kepikiran akan rasa "Syukur".. ya! rasa syukur. gw.. (*ehem) termasuk orang yang (*ehem) kurang bersyukur sepertinya (*jujur bok!) makanya rada-rada aneh binti syok pas kemaren kepikiran hal itu, ya.. gw sebut ini sebagai "kerasukan" karna ini bukan gw banget. its really not a real me! kemarin gw kepikiran.. begitu beruntungnya gw.. gw masih bisa berjalan dengan kaki yang utuh dan seksi.. gw masih bisa bernafas dengan hidung gw yang mancung sempurna.. gw masih bisa melihat dengan mat
Komentar
Posting Komentar
komentar? boleh..