si bodoh dengan segala tumpukan batunya dia harus segera berlari setiap hari membawa tumpukan batu dikemanakan? dia tidak tau yang dia tau hanya mengangkat tumpukan batu itu walau lelah kaki melangkah si bodoh tetap melangkah malahan kadang harus berlari dia terlihat tersenyum.. tetapi menangis melemah, melemah mencari ruang yang kosong si bodoh terjatuh dan menangis terus menangis tumpukan batu itu kini di atas tubuhnya tubuhnya basah dan kotor dia tidak bisa bangkit tidak ada yang tau ruang kosong itu si bodoh tidak bersuara dasar bodoh! harusnya kau meminta tolong!! tolol!! sibodoh tidak bergerak kini dia hanya tersenyum pasrah dan bersahabat dengan tumpukan batu yang kini menancap di dadanya...
sedikit malas sebenarnya, tapi hasrat ingin membagi terlalu besar di bandingkan kemalasan.. dan hasilnya adalah ini. bukan sesuatu yang berharga apa lagi menarik. ini hanya sekedar cerita. mirip kaya kentut, bau tapi ngangenin. apa mirip abang-abang tukang siomay?, walopun siomaynya ga enak, tapi tetap di nanti. halah..