Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

melankolia

Mencari arah agar terarah.  Kita tak harus bertemu, sebenarnya.  Aku tak kuat melihat beban dipunggungmu.  Pasti amat sangat menyiksa dan ngilu.  Tapi entah apa jadinya jika kita tak saling bertemu dulu.  Entah aku yang menjadi lemah nantinya, atau kamu tak akan pernah merasa pilu.  Hei.  Jangan banyak mengenang masa lalu ya.  Itu sungguh buang buang waktu.  Percayalah padaku.  Sekarang memang aku suka sedikit memaksa. Mungkin ternyata ini tabiyat asliku.  Tapi aku tetap tidak berusahan menjadi yang lain dari diriku.  Hanya berupaya mencari sang aku yang lain pada diri ini. Jangan benci aku ya. Karna kebencian yang mendalam lebih buas daripada kerinduan yang tak terbalas. Ia bisa menghancurkan hatimu. Lalu hatimu tumbuh lagi. Lalu hancur lagi dan tumbuh lagi, lalu hancur.. lagi Kebencian menciptakan memori yang menakutkan. Semua terlihat tak ada yang mendukungmu. Semua terlihat salah dan payah.  Oia. Kebencian juga merusak harapan. Harapan yang meru

asa

Saat ini sedang tidak pandai menerka. Menerka membuat hati berbunga2 juga curiga. Jangankan menerka apa maksud Tuhan yang Maha Juara. Menerka manusia saja, sungguh tidak kuasa. Kalo kata mereka, Tuhan memberikan penderitaan hari ini, supaya besok kita menjadi lebih kuat.. Ha..ha.. Besoknya ini entah kapan datangnya. Tuhan bisa salah gak, sih? Kalo bisa, mungkin saat ini Tuhan sedang salah. Ah kan.. jadi menerka Tuhan. Tapi sungguh.. apapun tujuanMu. Tetapkan selalu hati ini dijalanMu. Juga.. Mohon kuatkan kakiku untuk melangkah dan melewati jalan yang telah Kau ciptakan untuk orang2 kuat seperti aku. Haah.. menerka lagi.

Amin

Ya oloh.. punya bos lucu lucu banget. hahahahahahaha kesan pertama di kantor ini adalah. buset.. tuir tuir amet yak. sekalinya ada yang ganteng eh udah merit. T_____T tapi hampir 2 minggu berlalu. kelakuan aslinya mulai pada keliatan. dari si bapak A yang doyan makan dan goyang2 dengan badan tambunnya. si bapak B yang ganteeeeeeeng banget dan mirip seseorang nun jauh disana (hai~) yang ngomongnya jowooooo pisan padahal mukanya chinese (ganteng sumpeh) si bapak C yang gak bisa diem. dan kalo ngomong kayak gak ada filternya. si bapak D yang doyang godain dan selalu menawarkan tumpangan pulang. gak tau aja kosan gw tinggal ngesot dari kantor. si bapak E yang baru punya anak tapi centilnya kebangetan dan ngeselin abis. si bapak D yang selalu mendengarkan segala curahan hati (tengkyu bos) dan mereka semua kerjaan setiap malamnya adalah nentangin gw maen DUEL OTAK. HAHAHAHAHAHAHA Semoga selalu menyenangkan seperti sekarang ini yaa.. amiin 

IMYAILYBYJDK

seolah ada, tapi tiada. dia hadir, tapi tidak terasa. nyata, tapi tak bermakna. .. tak pernah berjanji, tapi membuat peduli. meneduhkan, tapi membuat gaduh sebentar, tapi membuat luka (: mari mulai tidak memberi hati. mari mulai tidak peduli. mari mulai tidak berharap kembali.

tapi sungguh..

Mereka selalu bercerita tentang masa sedih yang berhasil di lewati. Tapi sungguh.. aku tidak peduli.  Mereka selalu berkata akan ada pengganti.  Tapi sungguh.. aku tidak menanti.  Mereka selalu bertanya kenapa masih sendiri.  Tapi sungguh.. aku ingin mandiri.  Mereka selalu menggoda dan berbaik hati. Tapi sungguh.. aku tidak tertarik lagi.  Mereka selalu berkata masih banyak yang setia dan menawarkan diri. Tapi sungguh.. saat ini aku benci lelaki.  

jangan tanyakan

Jangan tanyakan. Aku masih ingin tubuh itu. Aku masih ingin senyum itu. Aku masih ingin hangat peluk itu. Aku masih ingin dia. Dia. Yang selalu tersenyum jika bertemu. Yang selalu tertawa untuk meluruhkan lara. Yang selalu menyemangati ketika nyaris menyerah. Yang selalu mengucap sayang karena merindu. Yang selalu bersemangat ketika bercerita. Yang selalu tidak pernah bosan menghabiskan waktu berlalu. Yang selalu ada dan setia menunggu jam pulang kantor. Yang selalu ada aku di matanya. Aku ingin dia saat itu. Dia yang dulu. Dia yang saat itu kekasihku. Dia yang dulu hanya ada aku di harinya. Ahh.. sepertinya, aku harus menunggu agak lama untuk bertemu dengannya lagi. Mungkin dengan raga yang berbeda tapi dengan rasa yang sama dan bertahan sampai akhir dari raga. Aku bisa menunggu. Asal jangan tanyakan kenapa. Kenapa harus dia. Dia yang dulu.

racun sialan

Kemilaumu halangi hari esok ku.  Merusak kornea mataku.  Meracuni pikiranku.  Membuat bodoh otakku.  Semakin lama semakin mirip dengan racun.  Bisa membunuhku.  Memberikan sakit disetiap teguk.  Aku jangan sampai over dosis.  Nanti bisa menginap di rumah sakit. Ahh.. aku menelah racun sialan ini. 90% tubuhku di hinggap bakteri.  Dokterku sepertinya terlambat menghampiri.  Apakah sesaat lagi aku akan mati? . . . Dokterku belum juga datang.  Mungkin aku akan mati nanti petang.

tanda tanya

Tuhan. . Apa yang harus saya lakukan? Menjauh semakin mencari. Biasa saja tapi tetap menanti. Menghilang tak bisa bersembunyi. Sampai kapan luka ini menganga meminta pedih? Sampai kapan lara ini meracuni urat nadi? Sampai kapan rindu ini menggerogoti isi hati?

Gunung Lembu

Akhirnya, gw berangkat ke Gunung Lembu juga setelah beberapa saat kurang yakin dengan kondisi fisik gw yang akhir-akhir ini melemah karna hilang napsu makan. Kami ngumpul di jakarta jam 8 malem. Makan malem dulu semuanya dan pas jam 9 berangkat ke Purwakarta, kita menuju Gunung Lembu. Perkiraannya, dari Jakarta ke Purwakarta memakan waktu kurang lebih 2 jam. Dan ke daerah dekat Gunung Lembu memakan waktu 1 jam. 3 jam total perjalanan dari Jakarta ke Purwakarta. Tapiiiiii ternyata si Papi bawa kudanya cepet dan lancar. Jadi Alhamdulillah baru 1,5 jam udah nyampe jakarta dan sekitaran 40 menitan nyampe di basecame Gunung Lembu. Nyampe sana langsung persiapan ini itu. Registrasi dan beli2 minum. Hingga jam 12.10 malam kita nanjak ke puncak Lembu. Gunung Lembu menurut gw, lebih kaya kebon gitu sih. Kebon bambu. Tapi warga disana kayaknya rajin2 jadi jalan menuju puncak jelas dan udah dibikin undakan, ada talinya dan ada pegangan dari bambu. Pokoknya di buat semudah mungkin. Tru

lembu gak ya?

Muntah lagi. Dan lagi2 yang di muntahin air lagi. Karna emang seharian gak banyak makan. Lemas lagi. Dan lagi2 musti kerja ini itu lagi. Karna nanti pagi mau pindah kosan. Rindu lagi. Dan lagi2 bikin nyeri. Karena hati iri dan lambung perih. Yah. Gimana mau naik gunung lembu nih? Yang ada nanti malah jadi sakit. *berpikir keras* Besok harus minum obat dan tobat. Bismillah pasti gemukan lagi 💪💪💪💪

lara

Pagiku merana. Siangku kecewa. Senjaku hilang pesona. Malamku berkelam durja. Setiap senyum dan tawaku untuk menutupi teriakku. Sakitku. Rinduku. Laraku. Aku ingin memeluk waktu. Menjadikannya kaku hingga tidak dapat berlalu. Aku ingin beku. Ah.. bosan menjadi periang dan kuat. Tuhan selalu memberikan beban lebih bagi mereka. Cobaannya 4x lipat. Dasyat. Apakah Tuhan tau kalo sekarang aku sekarat?? Aku ingin mengeluh sampai semua luruh. Aku ingin berteriak sampai serak. Aku ingin mencaci sampai dengki. Aku ingin menjadi marah dengan parah. Tapi tidak. Ternyata bukan itu.. Aku hanya ingin kamu. Ingin kamu rasakan juga. Bahwa aku punya rasa... yang mungkin cinta. Kini.. Senjaku lara.

Last day

Selamat pagi Semesta. Kamu sedikit lebih sendu pagi ini. Berasa ikut sedih melepas hari terakhir di kantor ini :p Tapi udah ah.. gak mau sedih-sedih lagi. Sedih tuh kaya narkoba soalnya. Nyakitin tapi kadang bikin enak dan jadi candu. Sedih bikin jembatan antara otak dan hati runtuh. Sedih bikin  pikiran sempit. karena cuma ada diri lu sendiri dan kesedihan lu. Sedih bikin gak semangat bangun pagi dan bikin gak bisa terlelap di malam hari. Sedih bikin berat badan turun 5kg!!!! hahahahahahaha Semoga semua temen2 berbahagia ya. Jangan kangen sama gw ya, soalnya gw orangnya jarang kangenin orang yang kangen sama gw. Terimakasih buat semuanya yang telah hadir di hampir 2 tahun terakhir ini (:

obat

udah hampir 2 minggu. dan udah 5 kilo aja berat badan ilang. hahahahahaha gak selera makan. gak bisa makan. muntah2 terus. nanti beli obat penambah napsu makan deh.. sama vitamin supaya bisa segeran. soalnya sabtu nanti mau naik gunung lembu. lah kalo fisik masi kaya gini yang ada nanti pingsan pas naek gunung. oia, sekalian mau beli obat patah hati juga. ada gak, ya? hahahahahahahahaha

hilangkan

Semesta. tolong segera hilangkan Sakit ini. Rindu ini. Marah ini. Hancur ini. Lemah ini. Ketergantungan ini. Sesak ini.  Cemburu ini. Lelah ini. Sepi ini.  Sayang ini.  Kumohon dengan sangat..

Terimakasih Tuhan

Ternyata, seseorang yang saya amat harapkan itu.. yang sudah saya terima semua kekurangannya itu, yang sudah saya sayang dan cintai sepenuhnya itu.. tidaklah pantas mendapatkan semuanya itu. Dia berpaling demi seseorang  dan dengan mudahnya melupakan perasaan yang kami bangun bersama. Menjadi akrab dan intim dengan begitu cepatnya. Tidak memperdulikan perasaan kekasihnya.. Ya Tuhan terimakasih atas jawaban yang cepat ini. Ternyata jawabannya.. saya begitu terlalu berharga untuk memohon cinta dari seseorang yang tidak setia. Sudah cukup satu minggu di setiap malamnya, tangisan menjadi teman sampai terlelap di kesedihan yang mendalam.. Sekarang tinggal perih dan sakit hatinya yang harus di hilangkan. Tapi saya tidak akan pernah lupa dengan sakitnya. Saya sudah maafkan dan sekarang mencoba menerima dan mengiklaskan. Tapi maaf, sekali lagi.. saya tidak akan pernah melupakan bagaimana perih dan sakitnya hati yang terluka ini. Semoga saya berbahagia.

aku...kamu

Jadi, bagaimana mungkin perasaan seseorang akan berubah secepat itu? Saya bukan orang yang suka memaksa. Tapi dalam hal ini saya amat sangat memohon.. Jangan tinggalkan, jangan lupakan, jangan hancurkan, jangan berpaling, jangan menyerah, jangan pergi.... Menyedihkan sekali ya.. Ternyata saya tidak cukup indah dari satu pemandangan. Tidak cukup berharga dari keluarga. Tidak cukup menyenangkan dari sekedar teman2 baru. Ya. Saya banyak menuntut. Banyak menyinggung. Banyak cemburu. Banyak ngambek. Itu karena saya sudah banyak sayang. Banyak rindu. Banyak harapan. Tapi ternyata takaran banyak kita jauh sekali ya.. Terlalu timpang.... Sedih rasanya melihat orang yang kamu harapkan untuk hidup bersamanya. Tersenyum bukan karena kamu. Nyaman bukan dengan kamu. Tertawa bukan karna candaanmu. Menghabiskan waktu bukan denganmu dan merindu tidak kepadamu. Tapi lebih sedih lagi kalo dia bersamamu, tapi tidak bahagia.. Benar kata Paulo Coelho.. kamu harus mengerti kebebasan ketika