Tenyata begitu mahal harga sebuah waktu. Jika diberikan kesempatan untuk lompat kemasa lalu. Dengan mantap pasti saya memilih melompat ke 5 tahun lalu. Pasti. Saya ingin menikmati lagi apa yang sekarang sudah hilang. Saya ingin memperbaiki apa yang sekarang amat kurang. Tapi mungkin akan lebih buruk, dengan seperti itu. Mungkin tidak akan ada saya yang seperti sekarang. Memang saya yang sekarang lebih baik dari yang lalu? Jelas jawabannya TIDAK. Menyedihkan... Saya hanya ingin persiapan yang matang. Jeda waktu yang cukup untuk memulai lagi. Memperbaiki hati. Sungguh berantakan. Menyedihkan... Sudah jelas, kan? Tidak ada yang bisa saya lakukan dengan masa lalu. Membuat saya mengutuk kebodohan saya sendiri pada masa itu. Terlalu banyak yang pergi. Terlalu banyak yang tak akan kembali. Terlalu banyak yang meninggalkan perih. Terlalu banyak yang tertinggal. Terlalu banyak yang harus di katakan. Sekarang ini terlalu banyak.. terlalu banyak.. Saya ingin memperbaiki. Semog
sedikit malas sebenarnya, tapi hasrat ingin membagi terlalu besar di bandingkan kemalasan.. dan hasilnya adalah ini. bukan sesuatu yang berharga apa lagi menarik. ini hanya sekedar cerita. mirip kaya kentut, bau tapi ngangenin. apa mirip abang-abang tukang siomay?, walopun siomaynya ga enak, tapi tetap di nanti. halah..