selalu saja ada diam sehabis kita berbincang lebih dalam.. ketika diam, tembok itu semakin tinggi menjulang lagi, aku yang akan selalu berusaha memanjat dan berkorban sedangkan kau, hanya duduk diam, memunggungi aku yang sekarat keyakinan ah, kau selalu bilang "aku akan menjadi pemimpin dan kau hanya perlu mengiyakan aku" dan aku selalu berteriak "tidak ada kepala dan ekor untuk mesa depan kita nantinya" dan kita sama-sama mendesah "terserah lah..." kita terdiam bukan aku namanya jika aku selalu mengiyakanmu selalu di belakangmu selalu tersenyum manis dan patuh.. aku selalu ingin sesuatu yang sedikit tragis manis dan agak pahit. sesuatu yang sedikit sulit. ini bukan cerita dongeng, sayang.. kau mungkin pangeran, tapi aku bukan cinderella maaf, jika aku salah peran. tapi, semoga aku masih bisa bertahan
sedikit malas sebenarnya, tapi hasrat ingin membagi terlalu besar di bandingkan kemalasan.. dan hasilnya adalah ini. bukan sesuatu yang berharga apa lagi menarik. ini hanya sekedar cerita. mirip kaya kentut, bau tapi ngangenin. apa mirip abang-abang tukang siomay?, walopun siomaynya ga enak, tapi tetap di nanti. halah..