Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Perahu Kertas

hari ini sebenernya banyak kerjaan.. saking banyaknya jadi bingung mau mulai dari mana. jadi gw memilih untuk tidak memulai yang dari sisi apapun. *hohooohohohohohoho lagi pengen bawel nih.. ngetwit mulu bawaannya, tapi karna takutnya ganggu timeline orang yang berimbas twitter gw di mute, di unfollow atau bahkan di block (lagi) sama orang2. *berpikir mau nulis apaan* hmm.. gmana kalo gw ngomongin film teranyar yang gw tonton? Perahu Kertas.. yup! kemaren gw nonton perahu kertas, yang sebelumnya gw sempet ragu buat nonton film ini tapi atas rekomendasi dari temen gw yang cantik2 ini ( iqit dan fitri ) akhirnya gw memutuskan untuk nonton ini film. kalo dari akting pemainnya, hmm.. gak di ragukan lagi..  film hasil  besutan sutradara handal seperti Hanung Bramastyo ini sukses memilih artis yang cukup menjiwai  peran masing-masing; .Kugy di perankan oleh Maudy Ayunda, gak tau kenapa gw liatnya masih kaya bocah, aga canggung buat meranin sosok anak kuliahan, tapi aktingnya

saya bersyukur, saya ada :)

sebenernya judul ini pelesetan dari cogito ergo sum "saya berfikir, maka saya ada" suatu quote yang masih gw ingat dari filsuf ternama, Descartes . kali ini gw mau berfilsafat, ala Reni Anggraeni. ala Rhendmithy. *ketawa ngikik* kemarin tepatnya, saat naik angkot atau kreta (*lupa) gw kerasukan roh kayaknya. kali ini roh yang merasuki gw sejeni roh yang baik hati dan tidak sombong serta rajin mengaji dan berbakti kepada masyarakat sekitarnya gw rasa. tiba-tiba gw kepikiran akan rasa "Syukur".. ya! rasa syukur. gw.. (*ehem) termasuk orang yang (*ehem) kurang bersyukur sepertinya (*jujur bok!) makanya rada-rada aneh binti syok pas kemaren kepikiran hal itu, ya.. gw sebut ini sebagai "kerasukan" karna ini bukan gw banget. its really not a real me! kemarin gw kepikiran.. begitu beruntungnya gw.. gw masih bisa berjalan dengan kaki yang utuh dan seksi.. gw masih bisa bernafas dengan hidung gw yang mancung sempurna.. gw masih bisa melihat dengan mat

masih kamu

1 Pada akhirnya, pelukan itu ternyata tidak berbekas sama sekali di ingatanmu. Kamu acuhkan jalan dimana kita pernah terbang bersama dulu. Tanpa ragu meninggalkan aku yang masih menangis marasakan luka terjatuh tadi. 2 Kamu tau, kosong yang telah hadir ini terlanjur menempel dan memaku lekat-lekat antara perih dan luka. Kini menjelma sempurna menjadi candu. Masokis, mungkin ini inginmu 3 Terlalu sempurna jika ini dinamakan cinta. Maka akupun menyebutnya sebagai maha perasa. Hanya kita yang merasa, bukan cinta. 4 Terlalu angkuh rasanya, hingga tak ada lagi ragu untuk mengalamatkan setiap pertanda untukku. walau ternyata tidak ada satupun tertulis namaku. Aku tamak sekaligus takut akan rasa ini. 5 Ingin aku dekap dalam-dalam hingga sesak. Agar kamu menjadi DIAM dalam hangat rapuhnya ruas-ruas rusuk ku 6 Kini asa tinggal sepihak. Karna kamu dengan senang hati telah membuangnya. Kamu tidak segigih kemarin, kamu menyerah sebelum api memba

orphan

hh.. hampir setiap pagi saya menangis, mengingat sosok orang tua yang kini fisiknya tidak lagi nyata. banyak kekecewaan, kehampaan, kesedihan, bahkan saya nyaris putus asa 2 bulan terakhir ini. tidak ada semangat untuk hidup lebih lama dan mencari tumpukan berlian. tidak ada lagi penyemangat untuk itu. tidak adalagi suara merdu yang membangunkan saya untuk solat di waktu subuh. tidak ada lagi tangan lembut yang membelai wajah dan rambut ini ketika lelah menghampiri. tidak ada lagi sandaran hangat untuk sekedar menangis dan bercerita. tidak ada lagi senyum indah yang senantiasa menenangkan ketika raga ini mulai bosan dengan dunia. tidak ada lagi.. rindu sekali. amat sangat rindu.. rasanya rindu ini bagaikan candu. bagai udara yang harus saya hirup untuk bernafas dan tetap hidup. tapi di saat diri ini mulai mendekati titik pasrah san menyerah, selalu saja ada sosok penggembira dan penyemangat. seperti infus yang membantu pasien di rumah sakit. mereka selalu saja bisa m