Aku benci ingatan panjang, mereka amat sukar untuk pergi.
Jadi, jangan salahkan aku yang terkadang teringat potongan cerita dari masa dahulu.
Seorang lain pernah berkata; kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang kamu inginkan seutuhnya kecuali masalalu.
Entahlah, aku memang sukar mengingat, tapi juga amat sukar melupakan.
Bahkan ternyata aku baru mengetahui sisi diriku yang baru; melankonis dan susah mive on.
Ternyata si pelupa mempunyai ruangan hati yang lebih besar daripada ruang di kepalanya.
Berkali kali aku coba mengenyangkan diri dengan kemapanan yang kini ada, namun entah ada sesuatu yang selalu saja mengganggu. Membuatku hilang akal dan kadang merenggut seperkian menit dalam hidupku untuk memikirkan sesuatu yang tidak perlu.
Banyak sekali muatan masa lalu. Entah itu harapan2an yang saat ini tidak mungkin di perjuangkan, mimpi2 akan diri di masa lalu, keinginan dari keegoisan hati, kenangan yang berkarat, pikiran2 liar yang mulai terkikis dengan keadaan sekarang.
Jujur, aku ingin menjadi saat ini, tapi kenapa begitu sulit. Seolah memerankan peran yang biasa namun tiba2 aku tak berdaya oleh kebiasaan yang membinasakan diri itu. Kenapa kemarin selalu menjadi bayangan yang muncul satu detik lebih cepat dari angan yang baru aku kukuhkan dalam hati tadi pagi.
Aku selalu ingin menpunyai banyak kehidupan, ingin merasakan setiap kesempatan yang terlalu menggoda.
Aku selalu ingin namun tidak ingin. Selalu seperti itu.
Apakah semuanya harus menghilang sehingga akhirnya aku tau, bagian mana yang benar2 sakit dan ternyata paling berarti.
Jadi, jangan salahkan aku yang terkadang teringat potongan cerita dari masa dahulu.
Seorang lain pernah berkata; kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang kamu inginkan seutuhnya kecuali masalalu.
Entahlah, aku memang sukar mengingat, tapi juga amat sukar melupakan.
Bahkan ternyata aku baru mengetahui sisi diriku yang baru; melankonis dan susah mive on.
Ternyata si pelupa mempunyai ruangan hati yang lebih besar daripada ruang di kepalanya.
Berkali kali aku coba mengenyangkan diri dengan kemapanan yang kini ada, namun entah ada sesuatu yang selalu saja mengganggu. Membuatku hilang akal dan kadang merenggut seperkian menit dalam hidupku untuk memikirkan sesuatu yang tidak perlu.
Banyak sekali muatan masa lalu. Entah itu harapan2an yang saat ini tidak mungkin di perjuangkan, mimpi2 akan diri di masa lalu, keinginan dari keegoisan hati, kenangan yang berkarat, pikiran2 liar yang mulai terkikis dengan keadaan sekarang.
Jujur, aku ingin menjadi saat ini, tapi kenapa begitu sulit. Seolah memerankan peran yang biasa namun tiba2 aku tak berdaya oleh kebiasaan yang membinasakan diri itu. Kenapa kemarin selalu menjadi bayangan yang muncul satu detik lebih cepat dari angan yang baru aku kukuhkan dalam hati tadi pagi.
Aku selalu ingin menpunyai banyak kehidupan, ingin merasakan setiap kesempatan yang terlalu menggoda.
Aku selalu ingin namun tidak ingin. Selalu seperti itu.
Apakah semuanya harus menghilang sehingga akhirnya aku tau, bagian mana yang benar2 sakit dan ternyata paling berarti.
Komentar
Posting Komentar
komentar? boleh..