Langsung ke konten utama

Menerima

Akhir2 ini rame banget pembahasan mengenai LGBT (lesbian gay bisexual transgender). Ada yang pro dan kebanyakan kontra.

Kenapa negara berkembang kaya Indonesia masih aja ngeributin hal2 sepele kaya gini ya? Ini kan perihal personal yang gak ngaruh banyak ke tingkat kemakmuran suatu bangsa?

Mungkin orang2 di Indonesia lebih milih buat nimpukin orang yang LGBT ketimbang koruptor.
Logika gw: seorang yang LGBT, mereka kaya gitu emang siapa yang mau? Gw yakin mereka gak punya pilihan untuk suka dengan lawan jenis atau apalah orang2 bilangnya (red: straight). Mereka seperti itu karna hanya dengan seperti itu mereka menjadi mereka untuk bahagia. Dan percayalah.. bahagianya mereka gak akan ngerugiin lu lu pada.
Sekarang, koruptor. Mereka melakukan korupsi secara JELAS dan SADAR. Untuk kebahagian mereka sendiri dan merugikan orang banyak/negara. See??

Pertimbangan kenapa lu gak nerima LGBT karena iman agama lu?
Oke, gw bukan orang yang agamais. Tapi gw religius. Gw amat sangat yakin akan keberadaan Tuhan. Dan gw yakin Tuhan tidak sebegitu takut umatnya pada LGBT. Toh siapa yang ngasi "rasa" suka dengan sesama kalo bukan dari Tuhan, sang maha sumber dari segala rasa yang ada di dunia?.
Menurut gw, Tuhan menyukai perbedaan. Makanya Dia menciptakan begitu banyak hal yang beragam.
Dan perihal dosa? Manusia mana sih yang gak berdosa?? Manusia mana yang suci dan pantas untuk menghakimi sesama manusia?

Apa susahnya sih menerima keadaan sekeliling lu? Selama itu gak merugikan lu dan orang banyak. Selama itu merupakan jalan kasih menuju bahagia orang2 lainnya?

Kenapa kebanyakan orang menuntut orang lainnya menjadi apa yang mereka anggap "normal". Gak ada yang normal menurut gw. Yang ada itu sesuatu yang orang banyak melakukan dan menggapnya benar.

Lu bilang LGBT gak normal? Tapi mungkin orang LGBT anggep yang normal menurut lu itu gak normal. Karena mereka cuma ikutin kata hati mereka. Hati kecil mereka yang lu katain gak normal itu.

Gw bukan aktivis LGBT. Gw cuma seseorang yang menerika perbedaan. Menerima kalo LGBT itu ada dan mengganggap mereka sama sepeti yang lainnya. Karena predikat gw sama mereka sama. Sama2 manusia.

Oia, kemaren ngomongin ini sama bos bule gw. Dia bilang LGBT di negaranya biasa aja. Bahkan om nya itu seorang gay dan semua menerimanya. Gak ada yang di ributin. Karena ini bukan masalah yang musti di ributin.

Bahkan jalan kebahagian lu aja musti ngikutin jalan yang kebanyakan orang anggap bener. Huff..
Terlalu banyak orang munafik di negeri ini. Terlalu banyak yang mengganggap dirinya suci dan tinggi. Dan celakanya, negeri ini pun di pimpin sama orang2 munafik.

Nanti pasti diusilin Undang2 buat mengatur LGBT. Trus pemerintah harus menganggarkan dana milyaran buat penyusunan undang2 kaga guna itu. Padahal duit milyaran itu bisa di alihin ke kegiatan yang berguna. Buat anak2 Indonesia yang kelaparan dan putus sekolah.

Ya Tuhan.. gini amat yak negeri indah yang gw cinta ini???


Komentar

Postingan populer dari blog ini

saya bersyukur, saya ada :)

sebenernya judul ini pelesetan dari cogito ergo sum "saya berfikir, maka saya ada" suatu quote yang masih gw ingat dari filsuf ternama, Descartes . kali ini gw mau berfilsafat, ala Reni Anggraeni. ala Rhendmithy. *ketawa ngikik* kemarin tepatnya, saat naik angkot atau kreta (*lupa) gw kerasukan roh kayaknya. kali ini roh yang merasuki gw sejeni roh yang baik hati dan tidak sombong serta rajin mengaji dan berbakti kepada masyarakat sekitarnya gw rasa. tiba-tiba gw kepikiran akan rasa "Syukur".. ya! rasa syukur. gw.. (*ehem) termasuk orang yang (*ehem) kurang bersyukur sepertinya (*jujur bok!) makanya rada-rada aneh binti syok pas kemaren kepikiran hal itu, ya.. gw sebut ini sebagai "kerasukan" karna ini bukan gw banget. its really not a real me! kemarin gw kepikiran.. begitu beruntungnya gw.. gw masih bisa berjalan dengan kaki yang utuh dan seksi.. gw masih bisa bernafas dengan hidung gw yang mancung sempurna.. gw masih bisa melihat dengan mat

kangen

setiap raga ini lelah menghadapi ruang dan waktu seharusnya raga ini hancur berkeping seharusnya raga ini lebur seharusnya raga ini mati tapi selalu ada perisai yang setia melindungi dari sengatan sang tekanan perisai yang amat kuat perisai yang selalu ada tanpa saya menyuruhnya untuk berdiri tegap melindungi raga perisai yang juga dapat membuat hari bergembira perisai yang saya sayangi perisai yang lebih dari sekedar perisai perisai yang juga bagian kekuatan hidup saya.. teman-teman filsafat yang ku sayangi.. terimakasih atas perlindungan kaian terhadap raga saya yang rapuh ini mungkin tampa kalian raga ini akan mudah lapuk kalian sumber kekuatan terbesar saya untuk menantang sang tekanan kalian adalah bagian yang selalu saya rindukan.. selalu ada kata kangen jika ingat kalian.. dan sekarang kata itupun kembali hadir selalu hadir.. kangen kalian, filsafat 2007..

17 feb 2017

Ijinkan aku untuk berpuisi, sekedar membuat barisan kata kata perwakilan isi hati. Ijinkan aku sendiri, sejenak saja tanpa tatapan buruan khas-mu yang selalu berhasil memangsaku. Ijinkan aku untuk menangis terisak isaknya, bersedih sesedih sedihnya lalu aku akan tertawa kembali karna ceriamu. Ijinkan aku bercerita tentang aku dan duniaku yang mungkin membosankan bagimu. Ijinkan aku sekedar menyapa teman lamaku, atau sekedar membalas sapaannya dan membagi kebahagiaan dengan mereka. Ijinkan aku menjadi diriku sendiri, yang selalu tampak ceria namun senang menyendiri, berkata kasar namun tidak berhati dengki 17 feb 2017