hh..
hampir setiap pagi saya menangis, mengingat sosok orang tua yang kini fisiknya tidak lagi nyata.
banyak kekecewaan, kehampaan, kesedihan, bahkan saya nyaris putus asa 2 bulan terakhir ini.
tidak ada semangat untuk hidup lebih lama dan mencari tumpukan berlian. tidak ada lagi penyemangat untuk itu. tidak adalagi suara merdu yang membangunkan saya untuk solat di waktu subuh. tidak ada lagi tangan lembut yang membelai wajah dan rambut ini ketika lelah menghampiri. tidak ada lagi sandaran hangat untuk sekedar menangis dan bercerita. tidak ada lagi senyum indah yang senantiasa menenangkan ketika raga ini mulai bosan dengan dunia. tidak ada lagi..
rindu sekali. amat sangat rindu..
rasanya rindu ini bagaikan candu. bagai udara yang harus saya hirup untuk bernafas dan tetap hidup.
tapi di saat diri ini mulai mendekati titik pasrah san menyerah, selalu saja ada sosok penggembira dan penyemangat. seperti infus yang membantu pasien di rumah sakit. mereka selalu saja bisa membuat saya tertawa dan mengalihkan dari pikiran untuk menyerah dan pasrah itu.
teman-teman filsafat ku yang ku cintai. kekasih yang selalu menemai. teman kantor yang selalu memberi semangat. kakak2 dan adik yang mempunyai keluh kesah yang seirama.
menjadi malu jika saya harus terus terpuruk. sungguh tidak tau malu jika saya masih saja pasrah dan menyerah. sudah cukup saya kehilangan kedua orang tua yang amat berharga, dan tidak akan saya ulangi lagi untuk kehilangan lebih banyak dari itu.
saya harus bahagia dan membahagian orang lain.
untuk umi dan bapak disana. doakan anakmu ini untuk tetap ceria dan tertawa. untuk tetap melangkah meraih cita-cita. untuk tetap semangat menghadapi dunia.
saya, akan selalu dan pasti mendoakan umi dan bapak. dimanapun, kapanpun dan apapun keadaan saya. saya akan selalu menyebut nama kalian di setiap sujud dan doa saya.
umi dan bapak tercinta.
saya harus bahagia, agar umi dan bapak juga bahagia melihat saya di sana. saya harus berhasil agar pengorbanan umi dan bapak dulu tidak sia-sia.
dan saya pasti bisa :)
Reni Anggraeni, 23 Tahun, Sarjana Filsafat Universitas Indonesia, Pegawai Swasta, Yatim Piatu.
:)
begitu banyak cinta, yang tertera disetiap kata.
BalasHapussemoga kamu yang disana, dapat tersenyum membaca beberapa komentar dari saya.
semoga kamu yang disana, dapat bahagia seperti doa yang kamu panjatkan kepadanya.
kepada kamu yang disana, kami, aku, kita akan selalu ada untuk memberikan cinta yang tak terhingga jumlahnya. :)
terimakasih manusia anonim (:
BalasHapus