selalu saja ada diam sehabis kita berbincang lebih dalam..
ketika diam, tembok itu semakin tinggi menjulang
lagi, aku yang akan selalu berusaha memanjat dan berkorban
sedangkan kau, hanya duduk diam, memunggungi aku yang sekarat keyakinan
ah, kau selalu bilang "aku akan menjadi pemimpin dan kau hanya perlu mengiyakan aku"
dan aku selalu berteriak "tidak ada kepala dan ekor untuk mesa depan kita nantinya"
dan kita sama-sama mendesah "terserah lah..."
kita terdiam
bukan aku namanya jika aku selalu mengiyakanmu
selalu di belakangmu
selalu tersenyum manis dan patuh..
aku selalu ingin sesuatu yang sedikit tragis
manis dan agak pahit.
sesuatu yang sedikit sulit.
ini bukan cerita dongeng, sayang..
kau mungkin pangeran, tapi aku bukan cinderella
maaf, jika aku salah peran.
tapi, semoga aku masih bisa bertahan
Komentar
Posting Komentar
komentar? boleh..