wahai langitku yang indah
walau bintang-bintang yang menjulang kini tlah kuabaikan
senjamu masih mengganggu
aku masih ingat jelas bau hijaunya rerumputan
beriaknya air danau
langitmu, waktu itu merah..
iya itu senja.
aku mundur, hanya berdiam, tanpa berharap
tapi semakin pekat terasa..
kecewa ketika sang senja kini tlah berganti malam, terpikat oleh bulan
tertawa dalam perihnya sang surya yang tenggelam
langit bergema, petir dan guntur saling menyapa
aku marah!
hilangkan semuanya dariku
biarkan kini aku memilih
lepaskan ikatanku
jangan pasung lagi rasa ini Tuhan.
sejak kapan lo jadi puitis begini? wah... males bacanye tapi perlu untuk di kaji. wkwkwk becanda ren... (kenape sih loe.....???>>>==--)
BalasHapus