Langsung ke konten utama

kangen



setiap raga ini lelah menghadapi ruang dan waktu
seharusnya raga ini hancur berkeping
seharusnya raga ini lebur
seharusnya raga ini mati
tapi selalu ada perisai yang setia melindungi dari sengatan sang tekanan
perisai yang amat kuat
perisai yang selalu ada tanpa saya menyuruhnya untuk berdiri tegap melindungi raga
perisai yang juga dapat membuat hari bergembira
perisai yang saya sayangi
perisai yang lebih dari sekedar perisai
perisai yang juga bagian kekuatan hidup saya..
teman-teman filsafat yang ku sayangi..
terimakasih atas perlindungan kaian terhadap raga saya yang rapuh ini
mungkin tampa kalian raga ini akan mudah lapuk
kalian sumber kekuatan terbesar saya untuk menantang sang tekanan
kalian adalah bagian yang selalu saya rindukan..
selalu ada kata kangen jika ingat kalian..
dan sekarang kata itupun kembali hadir
selalu hadir..

kangen kalian, filsafat 2007..

Komentar

Posting Komentar

komentar? boleh..

Postingan populer dari blog ini

saya bersyukur, saya ada :)

sebenernya judul ini pelesetan dari cogito ergo sum "saya berfikir, maka saya ada" suatu quote yang masih gw ingat dari filsuf ternama, Descartes . kali ini gw mau berfilsafat, ala Reni Anggraeni. ala Rhendmithy. *ketawa ngikik* kemarin tepatnya, saat naik angkot atau kreta (*lupa) gw kerasukan roh kayaknya. kali ini roh yang merasuki gw sejeni roh yang baik hati dan tidak sombong serta rajin mengaji dan berbakti kepada masyarakat sekitarnya gw rasa. tiba-tiba gw kepikiran akan rasa "Syukur".. ya! rasa syukur. gw.. (*ehem) termasuk orang yang (*ehem) kurang bersyukur sepertinya (*jujur bok!) makanya rada-rada aneh binti syok pas kemaren kepikiran hal itu, ya.. gw sebut ini sebagai "kerasukan" karna ini bukan gw banget. its really not a real me! kemarin gw kepikiran.. begitu beruntungnya gw.. gw masih bisa berjalan dengan kaki yang utuh dan seksi.. gw masih bisa bernafas dengan hidung gw yang mancung sempurna.. gw masih bisa melihat dengan mat

17 feb 2017

Ijinkan aku untuk berpuisi, sekedar membuat barisan kata kata perwakilan isi hati. Ijinkan aku sendiri, sejenak saja tanpa tatapan buruan khas-mu yang selalu berhasil memangsaku. Ijinkan aku untuk menangis terisak isaknya, bersedih sesedih sedihnya lalu aku akan tertawa kembali karna ceriamu. Ijinkan aku bercerita tentang aku dan duniaku yang mungkin membosankan bagimu. Ijinkan aku sekedar menyapa teman lamaku, atau sekedar membalas sapaannya dan membagi kebahagiaan dengan mereka. Ijinkan aku menjadi diriku sendiri, yang selalu tampak ceria namun senang menyendiri, berkata kasar namun tidak berhati dengki 17 feb 2017